Pada suatu hari, tepatnya 17 November 2021, 5 anak muda dengan hobi yang mirip dipertemukan oleh sang takdir dalam sebuah grup kecil bernama Filpend Kampung Kawa. Ada Kak @Evrandhedha, @Muhammaddarwisthalib @Tommyputra @Rul dan aku. Grup WA ini dibentuk dengan tujuan menyatukan kami anggota tim poduksi untuk berpartisipasi dalam kompetisi video bertema “The beauty of Kawa” yang diadakan guna memperingati HUT ke- 15 Kabupaten Nagekeo. Kampung kawa adalah salah satu destinasi wisata yang sedang gencar-gencarnya dipromosikan oleh Pemerintah Kabupaten Nagekeo, tentu kegiatan ini menurutku menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mengundang lebih banyak pengunjung menikmati keindahan tanah dan budaya Kampung Kawa yang sungguh kaya.
Thanks to teknologi, aku tak butuh waktu lama untuk mengetahui informasi lokasi, maupun deskripsi situasi kampung ini. Meski tak begitu banyak, ada beberapa artikel yang membahas tentangnya. Kampung adat Kawa terletak di Desa Labolewa Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. Jalan masuk kampung ini berada di depan Kantor Desa Labolewa, jalan utama Aegela-Mbai, kira-kira 7 km dari Aegela. Pengetahuanku tentang Kampung Kawa semakin jelas setelah kubaca lebih dalam pada poin Sekilas tentang Kampung Adat Kawa dalam JUKLAK LOMBA yang dibagikan oleh pihak Panitia penyelenggara lomba. Ternyata, kampung adat ini terdiri dari 12 (duabelas) rumah adat. Kubaca juga mengenai hamparan savana, perbukitan dan versi mini safari Africa yang tentu saja asli dimiliki kampung ini. Membacanya saja aku sudah bisa membayangkan bagaimana keindahannya. Apalagi jika aku berkesempatan untuk berada di sana, that would be great.
Dalam grup Filpend Kampung Kawa, semua anggota tim produksi kecuali aku (hihihi) adalah mahir dibidangnya. Kusadari bahwa baik Kak @Evrandhedha, @Muhammaddarwisthalib, @Tommyputra, dan @Rul sangat pandai dalam urusan hunting footage, fotografi, editing, and aransemen musik untuk keperluan backsound video kami. Silahkan mengunjungi laman Instagram mereka jika berkenan. Setelah melihat profil dan portofolio mereka, kalian akan melihat sendiri bahwa terkadang kita tidak bisa menyangkal kalau jiwa seni tidak selalu hanya ada karena dilatih, tapi karena kamu dilahirkan bersama itu. Hehehe. Lain halnya denganku, aku sempat insecure dan merasa bahwa aku ada di tim yang terlalu kreatif bukan kepalang. Begitulah manusia, khususnya aku. Insecure adalah hobi sekaligus mimpi burukku yang sulit disingkirkan. Aku harus menerima banyak input motivasi untuk menghilangkan perasaan tersebut dan beruntungnya, semua anggota tim ini sangat solid baik dalam hal memberi kritik maupun saran untukku dan narasi yang kutulis sebagai ide dasar cerita film pendek kami. Oh iya, barangkali lupa kujabarkan, untuk proyek ini, Directornya adalah Kak @Evrandhedha, editornya antara lain kak @Muhammaddarwisthalib @Evrandhedha dan @Rul. Kak @Tommyputra bertanggung jawab untuk sound dan music sedangkan aku adalah penulis narasi dan pengisi suara. Narasi yang kami presentasikan dalam filpend ini adalah narasi berbahasa inggris yang memiliki terjemahan bahasa Indonesianya. Kami ingin agar target pasar yang bisa menonton video tentang Kampung adat Kawa ini memiliki cakupan yang beragam dan luas, tentunya itu akan menjadi poin yang bagus (pikir kami) baik untuk penilaian hasil kerja tim kami maupun untuk memperkaya value dari video ini sendiri bagi masa depan promosi kampung adat Kawa.
Berikut adalah narasi video yang kutulis dalam dua bahasa.
Intro :
The sun is coming out. The birds are chirping, wake us up. Matahari menyapa dari sarangnya. Burung-burung bernyanyi, membuka mata.
Long time ago, I couldn’t define what beauty means but I have figured it out when I’m standing here. Dulu, aku tak mampu mendefinisikan arti keindahan, tapi aku akhirnya mengerti setelah berada di sini.
So, this is my story in a real life fairy tale called “Kampung kawa”. Ini adalah kisahku dalam mimpi yang sungguh nyata di “Kampung Kawa”.
Body:
Located in the western part, 10 km from Labolewa- Mbai district, Kampung kawa exists as a legacy of Labolewa's ancestors. Terletak di barat 10 km dari Desa Labolewa, Mbai, Kampung kawa hadir sebagai warisan nenek moyang Labolewa.
Let me show you what’s special about this place. Mari, akan kutunjukkan apa yang istimewa dari tempat ini.
First. Authenticity is what I found really interesting from kampung kawa. Pertama. Keaslian. Adalah yang begitu sangat menarik dari kampung kawa.
The fact that people remain living peacefully in warmth, genuineness, and kindness in a megalithic traditional houses is truly a blessing. Fakta bahwa orang-orang hidup damai dalam kehangatan, kesederhanaan, dan kebaikan dalam rumah tradisional megalitik ini benar-benar sebuah berkah.
Kampung Kawa is a strong bond between culture and nature, where the people are the elements that keep it safe, isolated, and awesome. Kampung Kawa adalah ikatan yang kuat antara budaya dan alam, dimana penghuninya adalah elemen penjaga yang membuatnya tetap aman, terisolasi, dan kian mengagumkan.
Plus the unbelievable landscapessurrounding kampung kawa. That’s a good thing. I’m lost in a wonderful land, wonderland. Ditambah lagi, pemandangan luar biasa di sekitar kampung kawa. Itu benar-benar indah. Aku tersesat di negeri yang indah, negeri ajaib.
Last but not least. I made a quick stop talking with the children, the descendant of kampung Kawa. Terakhir, tetapi tak kalah penting. aku sempat berhenti sejenak untuk berbicara dengan anak-anak generasi kampung kawa.
I fell for their hopes. Aku jatuh hati pada harapan yang terajut.
They want that their presence to be known by others. Mereka ingin kehadiran mereka diketahui oleh orang lain.
They would like to invite more to sit down for a cup of coffee, get to know their traditions, the simplicity, and the beauty of the land they own. Mereka ingin mengundang lebih banyak insan mampir duduk menikmati secangkir kopi, berkenalan dengan tradisi mereka, kesederhanaan juga keindahan yang tanah mereka miliki.
But they don’t want to change a thing. Not for the traditions or even the rules that are passed down from generation to generation. Pun begitu, mereka tak ingin mengubah apa-apa. Tidak tradisi atau bahkan aturan yang turun-temurun.
They are definitely special in their own way. Mereka begitu istimewa dengan caranya sendiri.
Short closing:
Come and see. You got an invitation, buddy. Kemari dan lihat sendiri. Kamu mendapat sebuah undangan, kawan.
It’s another piece of heaven on earth. Ini adalah serpihan surga yang jatuh ke bumi.
The announcement / 21 Desember 2021
lain hal, pengumuman hasil lomba sempat diundur cukup lama, dan hal ini telah berhasil membuat kami gugup. Hahaha. Terlebih setelah menyaksikan sendiri karya-karya dari tim lain yang tak kalah indah dan unik. Akhirnya, Des 21, melalui zoom meeting, perolehan skor semua peserta dipaparkan oleh masing-masing juri yang hebat. Diantaranya adalah Bapak Wildan Indrawan, Ibu Ismayanti, S.Tr.Par.,M.Sc, dan Bapak Wilfrid A. Wasa. Syukur puji Tuhan, tim kami 08 mendapatkan skor paling tinggi diikuti feedback dan komentar mengharukan dari ketiga juri. Seluruh kritik dan saran yang diberikan sangat menyentuh hati dan akan sangat bermanfaat untuk karya-karya semua peserta kedepannya. Selebrasi ringan berupa teriakan bahagia hadir mewarnai sesi pengumuman ini. Dalam tarikan napas yang sama, kami ingin berterima kasih kepada Tuhan YME, keluarga, sahabat, kenalan yang sudah berkenan mendukung video kami dengan berbagai cara seperti menyukainya, membagikan linknya maupun menulis komentar yang sangat konstruktif. Akupun ingin berterima kasih kepada anggota tim produksi karena sudah bekerja keras dan kreatif dari awal pembuatan ide Filpend sampai tahap akhir video. Pun juga untuk kak @Darwis yang sudah mengundangku berkarya bersama yang lainnya dalam tim ini. You guys are awesome. Semoga kedepannya, Kampung adat Kawa juga semakin dikenal masyarakat luas hingga wisatawan mancanegara. Amin.
***
Pada 31 Desember 2021, seluruh anggota tim produksi 08 menerima hadiah atas kerja keras mereka. Kuanggap ini sebagai kado akhir tahun yang sangat manis dari Sang Pencipta kehidupan. Selain hangatnya suasana Natal, pergantian tahunku juga sangat berwarna. Tak henti-hentinya aku bersyukur karena dipertemukan dengan pribadi yang luar biasa di sepanjang tahun 2021 ini. Mulai dari kisah melamar pekerjaan, memperluas tutoring project, cerita beasiswa, suksesnya harapan dan cita-cita keluargaku dan menang dalam kompetisi ini. Terima kasih. Terima kasih sudah memberi warna, entah abu-abu, putih, merah atau hitam, aku bersukacita. Selamat tahun baru, Winner.
*Filpend: film pendek
*WA: WhatsApp
yang terkenang:
Comments