Pernah pada suatu ketika, duduk silang kaki di beranda begitu indah,
Tak kuikutsertakan kopi atau teh sebab aku jenuh pada pahit dan manisnya,
Tak ada sepiring keripik renyah,
Dan tanpa kamu seperti biasa.
Akhirnya, melawan hati,
Logikaku pemenang kali ini,
Berbenah dari ekspektasi
Dari realita yang pedih.
Dan dari respon yg berpotensi lukai.
Aku yang menang.
Once in a blue moon, I scream
Sometimes, over the moon, beyond happy
The other time, talking to the moon, like Bruno
Question the wind, the night and the stranger I’m becoming
Dear self “You okay?”
.
.
.
After all “I’m perfectly fine”
Sudah menang.
You're doing fine.....